Minggu, 19 Maret 2017

KAJIAN ISLAMI: HATI-HATI YANG SUKA MEMVONIS

HATI-HATI YANG SUKA MEMVONIS
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَ أَنَّ رَجُلًا قَالَ وَاللَّهِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لِفُلَانٍ وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلَانٍ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  bercerita

Pada suatu ketika seseorang yang berkata :
"Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si fulan."
Sementara Allah berfirman:

"Siapa yang bersumpah dengan kesombongannya atas nama-Ku bahwasanya Aku tidak akan mengampuni si fulan ?
Ketahuilah, sesungguhnya Aku(Allah) telah mengampuni si fulan dan Aku telah menghapuskan amal (kebaikan) yang telah kamu kerjakan"_
(HR Muslim 2621)

1. Kenapa Allah menghapus amalan orang tersebut?
Ada beberap sebab :
a. Ia ujub atas apa yang telah ia lakukan dari amal kebaikan.
b. Ia telah bersumpah atas nama Allah dengan hal yang bukan haknya (yaitu ampunan Allah).
c. Mendahului  atas ketetapan Allah, dengan berkata :
"Allah tidak akan mengampuni fulan"

Tidak boleh berzuudzon (berprasangka buruk) kepada Allah, 
Seperti :
a. Demi Allah,  Pasti Allah akan mengazab bapak fulan yang telah bermaksiat.
b. Allah  akan memasukan neraka ibu fulan karena tidak pernah beribadah.
c. Demi Allah, Allah tak akan menghapus dosa fulan karena telah menyakiti hatiku.
d. Dan sebagainya.

2. Sumpah atas nama Allah yang didasari sikap ujub terhadap diri sendiri dan menghalang-halangi orang lain dari karunia Allah,
Sumpah ini diharamkan,
Termasuk berani memvonis orang lain dengan vonis yang hanya boleh dilakukan oleh Allah ta'ala,

3. Berbicaralah secara umum,  tanpa memvonis seseorang.
Secara umum boleh:
Orang kafir pasti akan masuk neraka.
Orang yang bermaksiat berhak diazab dineraka.

Secara individu tidak boleh:
Bapak fulan  kafir (bukan islam)  dia dari ahli neraka.
Si fulan banyak maksiat, pastilah Allah akan mengazabnya di neraka.

4. Kenapa tidak boleh memvonis seseorang secara langsung?
Allah maha berhendak dan ia yang membolak-balik hati manusia.
Dan seseorang ditentukan dari akhir hidupnya , jika akhir hidupnya berbuat baik,dengan Izin Allah ia akan masuk surga dan begitupun sebaliknya. 

  فَوَاللَّهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ أَوْ الرَّجُلَ يَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ بَاعٍ أَوْ ذِرَاعٍ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

 Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Demi Allah,  ada seseorang yang telah mengamalkan amalan penghuni neraka, sehingga jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau sejengkal, tetapi takdir mendahuluinya sehingga ia mengamalkan amalan penghuni surga sehingga ia memasukinya (surga) Dan begitupun Sebaliknya._
(HR.  Bukhori 6594 & Muslim 2643)

Yang lebih baik adalah mendoakan ia agar Allah memberikan jalan hidayah untuk berubah menjadi lebih baik serta tidak berbicara sumpah serapah yang akhirnya merugikan diri sendiri.
Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar